ID Desa
252
Kode Desa
35.20.18.2001
Kecamatan
Sidorejo
Nama Desa
Sambirobyong
Nama Kepala Desa
SUKARNA
Kode Pos
63361
Telepon
82141580108
Email
Alamat Kantor
Jl. Ronggogalih No. 01 Sambirobyong

Guyub Rukun Membangun Desa Sambirobyong yang Mandiri, maju dan Bermartabat


ASAL USUL  DESA SAMBIROBYONG

 

Desa Sambirobyong adalah salah satu desa di wilayah Kecamatan Sidorejo yang berada di sebelah Tenggara dan dibatasi oleh desa - desa  :

Sebelah Utara     : Desa Campursari

Sebelah Selatan  : Desa Bangsri dan Desa Nitikan

Sebelah Timur    :  Desa Candirejo

Sebelah Barat     : Desa Durenan dan Desa Sidorejo

 

Dahulu Desa Sambirohyong terdiri dari 3 desa, yakni:

  1. Desa Jeblogan, terdiri dari Dukuh Jeblogan dan Dukuh Ngroto.
  2. Desa Geger, terdiri dari Dukuh Geger sebelah Barat dan Geger sebelah Timur
  3. Desa Podang, terdiri dari Dukuh Podang dan Dukuh Sambi.

 

Menurut Cerita dari Sesepuh Desa sambirobyong asal usul Desa Sambirobyong  adalah sebagai berikut:

1. DESA JEBLOGAN

Pada waktu itu daerah ini masih berwujud hutan lebat, datanglah pelarian dari daerah Mataram yang bernama Ki Hajar Gondokusumo, yang terkenal dengan sebutan Hyang Kaki Kisoguno. Pada saat Perang Diponegoro sekitar tahun 1825, Ki Hajar Gondokusumo melarikan diri dari Mataram karena mereka tidak setuju terhadap pemerintahan Belanda. Sebelum datang di daerah ini, Ki Hajar Gondokusumo telah bermukim di Desa Jeblog Genilangit Kecamatan Poncol. Tiba di daerah baru ini, beliau segera berbenah-benah membuat pemukiman baru. Ki Hajar Gondokusumo juga sebagai seorang pertapa. Di Desa Jeblog Genilangit, beliau sangat menekuni ilmu Kebatinan. Karena itu beliau juga terkenal dengan sebutan Ki Hajar Jeblog. Setelah memperoleh tempat pemukiman dan merasa tenang di daerah baru ini, Ki Hajar Gondokusumo bertapa lagi dibawah pohon kroya (semacam pohon beringin yang besar). Tempat bertapa Ki Hajar Gondokusumo ini sampai sekarang terkenal dengan nama "Pundhen Kroya".

 

Pundhen Kroya

 

Setetah wafat, dimakamkan di sebuah puntuk yang dinamakan Punthuk Jeblogan. Mengambil nama beliau, yaitu Ki Hajar Jeblog. Makam tersebut akhirnya dijadikan punden oleh penduduk setempat dan sekaligus menamakan daerah itu Desa Jeblogan.

 

Makam Ki Hajar Gondo Kusumo

Berturut-turut yang memimpin Desa Jeblogan adalah:

  1. Ki Hajar Gondokusumo atau Kiso Guno
  2. Ki Guno Reso (anak kandung Kiso Guno)
  3. Ki Hiro Drono (anak kandung Ki Guno Reso)
  4. Ki Hiro Guno (anak kandung Hiro Drono)

3. DESA GEGER

Yang cikal bakal Desa Geger ini ada dua orang bersaudara, bernama:

  1. Kyai Umar Sarip, yang babat Desa Geger sebelah Barat.
  2. Kyai Kasan Udin, yang babat Desa Geger sebelah Timur.

Kedua Kyai bersaudara ini juga datang dari daerah Mataram. Keduanya sangat alim dan khusuk terhadap agama Islam. Kedatangan kedua Kyai tersebut untuk mengembangkan agama Islam. Oleh karena itu setelah keduanya datang di Desa Geger segera mendirikan masjid.

 

Masjid Lama Geger

Inilah masjid pertama di Desa Geger. Dengan modal masjid ini Kyai Umar Sarip dan Kyai Kasan Udin mengajarkan pengetahuan tentang agama Islam kepada penduduk setempat. Dan dari masjid ini pulalah beliau berdua dapat membuahkan Kyai - Kyai yang cukup berbobot. Namun sayangnya, kedua Kyai yang babad Desa Geger ini sejak awal tidak dapat bersatu dan saling beselisih biarpun masih saudara. Pendapat-pendapatnya banyak yang tidak sama bahkan kerap kali berlawanan. Dalam bahasa Jawa ibarat : "ADU GEGER". Sehingga setelah meninggal dunia keduanya tidak dimakamkan di satu tempat, melainkan dipisahkan. Kyai Umar Sarip dimakamkan di Desa Geger, sedangkan Kyai Kasan Udin dimakamkan di Punthuk Pilangrejo Desa Sidorejo.

 

Makam Kyai Umar Sarip

Karena pada waktu masih hidup pendapat keduanya saling "adu geger' maka daerah yang di tempati kedua Kyai itu dinarnakan Desa Geger. Berturut-turut yang memimpin Desa Geger adalah:

  1. Badarusin
  2. Asngadi
  3. Amad Asmo
  4. Sapawi

 

Makam R.M.Mangundiryo

 

3. DESA PODANG

Desa ini dinamakan Podang karena dahulu di daerah ini banyak sekali dihuni oleh burung podang, sehingga penghuni setempat menamakan tempat pemukimannya Podang. Akhirnya menjadi Desa Podang. Yang mengepalai Desa Podang berturut-turut adalah :

  1. Suromenggolo
  2. Somanggolo
  3. Surodipo
  4. Besar
  5. Surodoso
  6. Asmobesari
  7. Soikromo

Makam Cikal Bakal Dukuh Podang Isor

Semua yang menjabat Kepala Desa Podang ini bukan satu keturunan atau kerabatnya, melainkan orang lain. Ketika Desa Jeblogan dikepalai oleh Ki Hiro Guno dan Desa Geger dikepalai oleh Sapawi, kedua desa tersebut digabungkan menjadi satu dan diberi nama Jeblogan / Desa Jeblogan. Kepala Desanya tetap Ki Hiroguno.

Makam Kyai Gagak Nelo

( Cikal Bakal Dukuh Podang Nduwur )

 

4. DUKUH SAMBI

Biarpun hanya Pedukuhan, Sambi terkenal sebagai tempat yang memberi warna Desa Sambirobyong sekarang ini. Cikal bakal dukuh ini pendatang dari Daerah Mataram Yogyakarta yang bernama Mbah Jolosono. Postur tubuhnya tinggi berkumis tebal dan berjenggot, gemar memakai pakaian serba hitam seperti "Warok". Namun Mbah Jolosono berperilaku lembut. Besar pengaruhnya dan sakti. Ketika meninggal dunia dimakamkan di makam Sipundung Dukuh Sambi. Di Dukuh Sambi ini dahulu tumbuh sebuah pohon Sambi yang sangat besar dan rindang daunnya. Namun sekarang sudah tidak ada.

Tidak berapa lama Desa Podang yang saat itu dikepalai oleh Soikromo digabungkan  dengan Desa Jeblogan, dan Dukuh Sambi kemudian diganti namanya menjadi Desa Sambirobyong. Yang menjadi kepala Desanya masih tetap Ki Hiroguno. Jadi Ki Hiroguno menjabat Kepala Desa sampai tiga kali. Selanjutnya  Desa Geger juga digabung dengan Desa Sambirobyong dan menjadi dukuhan. Desa gabungan tersebut dinamakan Sambirobyong diambil dari nama salah satu pohon yang ada di daerah itu yaitu pohon "Sambi" (semacam pohon salam) yang besar dan secara kebetulan pohon sambi yang dipilih itu selain besar juga "dirobyongi" (dilingkari) oleh sulur-sulur pohon beringin.

Adapun yang menjadi Kepala Desa Sambirobyong secara berturut-turut sampai saat ini adalah:

  1. Ki Hirogun              : 1887  - 1907
  2. Soikromo               : 1907 - 1915
  3. M.Mangundiryo       : 1915 - 1920
  4. Somodiryo             : 1920 - 1954
  5. Hirosentono           : 1954 - 1989
  6. Sudarwinto HS       : 1989 - 1999

                                    : 1999 - 2007

  1. Endah Chairuliawati : 2007 - 2011
  2. Sukarna                 : 2013 - Sekarang