ID Desa
183
Kode Desa
35.20.12.2003
Kecamatan
Barat
Nama Desa
Karangsono
Nama Kepala Desa
Budi Jatmiko, A.Md
Kode Pos
63394
Telepon
Email
pemdeskarangsono2@gmail.com
Alamat Kantor
Jl. Raya Barat-Maospati Desa Karangsono Barat Magetan

VISI :

Terbangunnya Tata Kelola Pemerintahan Desa yang Baik dan Bersih Guna Mewujudkan Desa Karangsono Yang Adil, MAkmur, Sejahtera dan Bermartabat

MISI

  1. Menyelenggarakan Pemerintahan Dsa yang bersih, demokratis dan terbebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme serta bentuk-bentuk penyelewengan lainnya
  2. Mengembangkan Perekonomian Masyarakata Melalui Pemanfaatan Potensi Desa
  3. Meningkatkan Mutu Kesejahteraan Masyarakat Untuk mencapai Taraf kehidupan Yang Lebih Baik Dan Berpendidikan

 

Bila kita runtut dari hulu sejarah terjadinya Desa Karangsono, tidak akan terlepas dari nama pahlawan yang merupakan Putra dari Raja Ngayogjakarta Hadiningrat yang bernama kecil Raden Mas Ontowirya yang orang lebih mengenalnya sebagai Pangeran Diponegoro. Beliau adalah seorang ngaluhur yang sangat Islami dan berjasa besar atas penyiaran agama islam di tanah jawa.

Terkait hal tersebut beliau mengutus dua santrinya ke Jawa Timur daerah Matraman dimana santri yang bernama Makdum Sepuh bersyiar di Desa yang sekarang bernama Banjarejo, sedang yang bernama Makdum Sepuh di daerah yang Karangsono.

Maka tibalah keduanya tiba didaerah tujuan masing-masing, dan Makdum Anom mendapati warga yang penghidupan ekonominya dari sektor pertanian, suka gotong royong namun dalam hal keyakinan mereka masih percaya pada hal-hal mistik dan masih memuja selain Gusti Allah. Berangkat dari hal tersebut Makdum Anom berusaha sedikit demi sedikit mengubah cara pandang mereka akan Tuhan.

Hal yang ditekankan adalah bahwa manusia merupakan makhuk ciptaan Tuhan, segala yang ada didunia adalah buah dari kebesaran Tuhan karenanya manusia harus tunduk dan patuh akan segala perintah dan menjauhi semua laranNya niscaya hidupnya akan damai, selamat dunia akherat.

Bukan hal yang mudah untuk mengubah keyakinan warga hingga akhirnya datanglah suatu waktu dimana Gusti Allah menciptakan musim kemarau yang panjang hingga warga kesulitan untuk mendapatkan air minum, tanah persawahan kering kerontang hingga tanaman nyaris mati. Dalam kegalauan tersebut Makdum Anom memberikan suatu pencerahan bahwa hanya dengan bersandar pada Gusti Allah jalan akan ditunjukkan.

Pada akhirnya Makdum Anom mengajak wara bagian utara untuk berdoa bersama sama di sendang atau belik dibawah pohon Bendo. Tak dinyana begitu doa selesai datanglah mendung awan hitam yang tak berapa lama terjadi hujan lebat yang membawa bau ampo terasa menyengat . Begitu gembiranya akhirnya mereka bersama sama menyatakan masuk Islam. Dan sendang utara yang dijadikan tempat berdoa dinamakan Bendonampu.

Dan perjalanan dilanjutkan ke selatan dimana warga juga sudah terkumpul di bawah Pohon sono yang amat besar dimana sebelahnya ada pohon yang sudah mati ngarang. Terjadi hal yang sama seperti di daerah utara maka pada suatu ketika terkenal dengan nama Desa Karangsono. (dikutip dari berbagai macam sumber)