ID Desa
176
Kode Desa
35.20.11.2011
Kecamatan
Maospati
Nama Desa
Sumberejo
Nama Kepala Desa
TOWILAN
Kode Pos
63392
Telepon
Email
Alamat Kantor
JL.CITRO IROGATI RT 003 RW 001 DESA SUMBEREJO KEC. MAOSPATI KAB. MAGETAN


Sumberejo adalah sebuah nama desa di wilayah Kecamatan MaospatiKabupaten Magetan, Provinsi Jawa Timur. Mayoritas sumber perekonomian penduduk desa Sumberejo adalah pertanian dan peternakan.

SEJARAH DESA SUMBEREJO

 

Terjadinya Desa Sumberejo kecamatan Maospati Kabupaten Magetan.

Sebelum tahun 1975 Desa Sumberejo Bernama Desa Kutu yang konon kabarnya kata Kutu diambil dari nama pohon Kutu, karena pada jaman dahulu di adaerah itu banyak ditumbuhi pohon Kutu.bentuk daun pohon Kutu seperti daun watu dan Pohonnya tumbuh sedang.

Bagaimana legenda Desa Kutu itu sendiri ?

Mula pertama yang menjadi cikal bakal Desa Kutu adalah keturunan Prajurit Mataram yang berasal dari Rembang. Nama beliau adalah Citro Gati dan iro gati.Pada saat kejayaan Mataram, prajurit mataram pernah menyerang Kabupaten Madiun, karena Kabupaten Madiun akan memisahkan diri dari kerajaan Mataram.Kanjeng Sultan Mataram murka luar biasa setelah mendengar bahwa bupati Madiun akan memisahkan diri.semula Bupati Madiun hanya kadang-kadang tidak hadir dalam pertemuan Bupati secara keseluruhan, perkembangan selanjutnya mereka tidak pernah hadir sama sekali dalam pertemuan-pertemuan bupati yang menjadi bawahan Mataram. Perkembangan lebih lanjut mereka akan keluar dari Mataram. Semula kanjeng sulatan Mataram sudah memaafkan atas tidak kehadirannya Bupati Madiun dalam pertemuan pertemuan dinas. Setelah mendengar kabar bahwa mereka akan mbalelo terhadap perintah raja kanjeng sutan menjadi sangat berang.

                        Suatu hari Bupati Madiun mengirimkan nawala kepada kanjeng sulatan Mataram yang isinya adalah ia sebagai Bupati madiun akan memisahkan diri dari kekuasaan Mataram. Hal inilah yang menjadikan kanjeng sultan marah bukan main.akirnya beliau memerintahkan prajurit untuk menyerang kabupaten Madiun.Senopati yang ditunjuk segera menyusun prajurit secukupnya,yang diperkirakan dapat menumpas lawan. Senjata dari yang sederhana sampai yang paling modern pada saat itu disiagakan. Bahan makanan disiapkan pada pos-pos tertentu untuk memudahkan pengirimnannya kegaris depan. Gladi perang sudah dilaksanakan denganmemakai taktik GARUDA NGLAYANG.

                        Sementara itu prajurit Kabupaten Madiun juga sudah ditata secara rapi dengan memakai taktik perang SUPIT URANG. Prajurit Madiun ini tidak bertahan di kota Madiun sendiri, tetapi bertahan di Desa Kincang. Prajurit Mataram dihadang di Desa Kincang dengan maksud agar kota madiiun tetap utuh tidak rusak akibat peperangan. Maka peperangan itu disebut perang KINCANG.karena kekuatan yang tidak seimbang, maka prajurit Madiun dapat di lumpuhkan oleh prajurit Mataram. Bupati Madiun melarikan diri, dan tidak karuan rimbannya. Kabupaten Madiun dapat dikuasai kembali oleh kerajaan Mataram.

                        Ketika terjadi peperangan itu dua saudara yang bernama Iro Gari dan Citro gati menyusul prajurit Mataram. Makasud kedua saudara itu adalah ingin membantu melawan prajurit Madiun.perjalannnya melalui suatu daerah yang banyak di tumbuhi pohon Kutu. Mengetahui pohon Kutu sangat banyak, maka keduanya sepakat menamakan daerah itu KUTU,akirnya menjadi Desa Kutu, Perjalanan menyusul prajurit Mataram, namun setelah di desa Kincang keduanya bertemu dengan bala prajurit Mataram dan sudah diberi tahukan bahwasannya peperangan sudah selesai dan prajurit Kabupaten Madiun dapat di pukul mundur. Mendengarkan keterangan dari rekannya itu keduanya sangat kecewa karena tidak dapat membantu peperangan tersebut.Namun keduanya merasa senang karena prajurit Mataram berhasil menang.

                        Akhirnya keduanya kembali pulang melalui desa Kutu lagi. Disini keduanya istirahat beberapa hari sambil menyaksikan dari dekat kehidupan masyarakat pedesaan khususnya di Desa Kutu ini.karena tertarik kehidupan masyarakat yagn demikian jujur bersatu, rukun, dan saling membantu maka keduanya ingin menetap didaerah ini dan membimbing masyarakat setempat dalam bidang pertanian.

                        Disini keduanya disegani penduduk karena sabar, khusuk dan bijaksan. Setelah meningggal dunia jenasahnya oleh masyarakat setempat di makam kan di Punthuk dukuh Sanan dan merupakan tempat yang dikeramatkan. Biarpun sudah merupakan suatu desa, tetapi desa Kutu ini belum mempunyai kepala desa sehingga menggabung Desa Ngujung.Baru setelah perkembangan penduduk semakin banyak dan padat, akhirnya kutu memisahkan diri dari desa Ngujung. Dan membentuk Desa sendiri, yaitu desa kutu sebagai kepala Desa yang Pertama adalah KERTODIPO SANDIMAN,putra dari almarhum Citro Gati. Beliau menjadi kepala Desa Kutu Tahun 1882 -  1885. Pada tahun 1885 kepala Desa Kertodipo Sandiman diberhentikan oleh pemerintah Belanda karena tidak mau menghadiri konfrensi para kepala desa.

Setelah itu yang menjadi kepala Desa Kutu secara beturut turut adalah :

  1. Karto Taruno : 1885 - 1928
  2. Setrodiwirjo : 1928 - 1940
  3. Mangun Suparto : 1940 -  1963
  4. Gondo Suratman :1964 -1965 dipecat karena tersangkut Gestok/PKI              
  5. Karsodarmo : 1965 -  1968
  6. Kohari : 1968 - 1990 pada tahun 1974 desa Kutu di Ubah  menjadi desa Sumberejo oleh Gubernur Jawa Timur.
  7. Sudarmono : 1991 - 1999
  8. Towilan : 1999 – 2007
  9. Sindu Harsono : 2007 – 2013
  10. Suprianto : 2013 - 2019
  11. Towilan    : 2019 s/d .... sekarang