Ikhlas, Berusaha, Berdoa, Dan Bertawakal Menuju Kejayaan Desa

Asal mula berdirinya Desa Tegalarum berawal dari pohon Kelapa yang tertanam di Wilayah Desa tersebut adapun sumber yang menerangkan tentang berdirinya Desa Tegalarum adalah sebagai berikut:

Menurut cerita sesepuh Desa Tegalarum yang dapat dijadikan narasumber dan cukup di percaya, Peristiwa lahirnya nama Desa Tegalarum tidak lepas dengan keberadaan Kali Gandong yang membujur kearah timur berada di sebelah selatan Desa

Pada zaman dahulu sebelum ada jalan raya kali Gandong merupakan lalu lintas orang dari arah timur menuju ke barat dan begitu sebaliknya,pada suatu  hari ada sekelompok kecil orang melintas kali Gandong, menurut cerita orang sepuh Desa rombongan tersebut antara lain bernama Ki Wiryo Sentono sebagai ketua rombongan, Ki Kombang dan Nyi Sompyang,mereka adalah para prajurit sebuah Kerajaan yang tidak bisa disebut Kerajaan mana hanya bisa dilihat dari berpakaianya, mereka melakukan perjalanan jauh dan istirahat ditepi kali Gandong, setelah selang beberapa jam kemudian Ki Wiryo Sentono dan pengikutnya menebangi pepohonan membuka lahan yang akan ditempati pondokan sebagai tempat istirahat, samapai akhirya penebangan hutan dilanjutkan dengan mendapatkan bantuan tenaga dari orang – orang yang melintasi kali gandong tersebut, bahkan sebagian orang menetap menjadi penghuni wilayah Desa itu, diperkirakan Pukul Sebelas siang para pekerja merasa haus  maka Ki Wiryo Sentono melihat ada pohon Kelapa dan akhirya memerintahkan kepada pengikutnya untuk memanjat dan memetik Kelapa untuk diminum airnya.

Atas perintah Ki Wiryo Sentono semua Kelapa baik yang tua maupun yang muda supaya diturunkan, yang tua akan ditanam kembali di tanah sekitar dan yang muda diminum airnya. Ki Wiryo Sentono dan para pengikutnya sehabis meminum air Kelapa tersebut semua merasa heran dan terkejut karena merasakan air Kelapa yang baru diminumnya aromanya harum. Mulai saat itulah kemudian Ki Wiryo Sentono telah mengumpulkan para pengikutnya yang sedang bekerja untuk menjadi saksi bahwa wilayah ini diberi nama TEGALARUM.

Akan tetapi sayangnya belum diketahui secara pasti tahun berapa peristiwa tersebut, hanya menurut cerita orang – orang terdahulu yang sulit dilacak kebenaranya , Sejak saat itu tanah Tegalarum dikepalai oleh seorang Palang, dan wilayahnya meliputi ± radius 5 km ditepi kali gandong sebelah utara terdiri dari Wartunggal, Tegal Arum, Bukur, Gambiran dan Tarokan.

Berakhirnya Pemerintahan palang yaitu Tahun 1669, Setelah itu tanah Tegal Arum dipecah menjadi dua sebelah Barat Desa Tegal Arum dan Sebelah Timur Yaitu Desa Bukur. Sejak berakhirnya Pemerintahan Palang itulah Desa Tegal Arum dikepalai oleh Kepala Desa dengan sebutan Lurah.