VISI
Melayani masyarakat desa Bulu secara menyeluruh demi terwujudnya desa Bulu yang agamis, berbudaya dan mandiri untuk hidup sehat, cerdas dan sejahtera.
MISI
Pada zaman dahulu ada seorang yang bernama Kyai Bengkelet. Beliau inilah yang pertama kali babat desa Bulu, atau kyai itulah yang cikal bakal adanya Desa Bulu. Tetapi setelah berhasil membuka daerah ini dan telah berwujud pemukiman, kyai Bengkelet ini tidak ada kelanjutan ceritanya entah kemana beliau pergi tidak ada seorangpun yang mengetahuinya.
akhirnya muncul orang-orang baru yang bernama Kyai "Sungkem" adapun versi lain adalah Kyai "Wegel" dan lebih terkenal lagi seorang pendatang baru bernama mbok "Sumodipuro", yang akhirnya mereka dianggap sebagai danyang Desa Bulu dan yang "mbaurekso" Desa Bulu ini.
memang ada sebagian masyarakat menganggap bahwa Mbok Sumodipuro atau Den Sih itu istrinya Kyai "Bengkelet" yang meneruskn sejarah suaminya, ada yang menganggap bahwa Mbok "Sumodipuro" atau "Den Sih" ini sebagai istri Kyai "Sungkem" atau versi lain Kyai "Wegel". Adapula yang menganggap bahwa Mbok "Sumodipuro" itu tidak ada kaitannya dengan kedua orang tersebut. Tetapi yang jelas dan benar Mbok "Sumodipuro" atau "Den Sih" itu Danyang Desa Bulu sampai saat ini. Sedangkan jasadnya berada di Punden Bulu Barat, yang ada arcanya berbentuk katak.
Desa Bulu terdiri dari dukuhan:
1. Bulu Krajan yang sekarang menjadi Bulu Timur
2. Bulu Rejo mempunyai Dusun Tanggung yang sekarang menjadi Bulu Barat
sedangkan nama desa Bulu itu sendiri menurut narasumber dan tokoh masyarakat setempat pada waktu babat pertama di daerah itu banyak ditemukan pohon bulu yang sangat besar dan banyak sekali. Sehingga demikian banyaknya pohon bulu yang tumbuh di daerah itu, akhirnya dijadikan nama desa.