MAGETAN SMART
Pada zaman dahulu, desa Cepoko terdiri dari 5 (lima) desa yang berdiri sendiri-sendiri, desa-desa tersebut adalah :
Pada tahun 1902 terjadi penggabungan antara desa Pandak dengan desa Sadon dengan pusat pemerintahan di Desa Sason dengan kepala desanya adalah Sastrodiwiryo, dan pada tahun 1904 terjadi penggabungan lagi antara desa Daragan dengan desa Senok dengan pusat pemerintahan di desa Senok dengan kepala desanya adalah Wongsodikromo alias Atmopuro
Pada tahun 1922 terjadi penggabungan dari ke 5 (Lima) desa tersebut dan dinamakan desa Sadon dan atas perkenan Bupati Dalam (jawa Bupati Njero/Patih) Purbowinoto dengan restu Pejabat Tinggi Pramudji, Des Sadon diganti nama menjadi CEMPOKO atau CEPOKO, Penggantian nama itu mengambil hikmah dari bunga cempaka yang baunya harum dan pohonnya tumbuh di desa ini, agar desa Cepoko tetap harum baunya seperti bunga Cempaka.
Di desa Cepoko banyak terdapat peninggalan benda-benda purbakala yang bernilai sejarah dan yang paling besar adalah berupa sebuah candi yang terletak di dukoh Sadon, penduduk setempat menyebut candi ini mbah Dhadhungawuk, mereka melihat kalamakara yang Nampak ganas dan menakutkan, sementara penduduk sekarang lebih mengenal dengan nama Candi Reog, karena kalamakara yang besar mirip seperti reog.
Selain itu peninggalan-peninggalan purbakala lainnya adalah :
Dan sampai dengan saat ini Desa Cepoko terdiri dari tiga dusun, yaitu:
Dan secara bergantian, yang pernah menjadi kepala desa Cepoko adalah sebagai berikut: