ID Desa
94
Kode Desa
35.20.06.2005
Kecamatan
Magetan
Nama Desa
Ringinagung
Nama Kepala Desa
TRIYANA
Kode Pos
63351
Telepon
Email
pemdesringinagung@gmail.com
Alamat Kantor
Jalan Karya Dharma No. 01 Magetan

VISI “Arah, Tujuan, dan Pandangan Ringinagung Menuju Desa Mandiri Berwibawa Sejahtera Lahir Batin dengan Mengembangkan Sikap Beragama, Berkarya, dan Berbudaya.” MISI Bidang Agama Dasar: Pembukaan Undang – Undang Dasar Alinea ke 3 :  “Atas berkat Rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya” Pancasila Sila Pertama : “Ketuhanan Yang Maha Esa” Dengan mendasar pada dua point tersebut, maka dengan ini pondasi. Agama merupakan hal sangat pokok dalam menata sendi-sendi kehidupan kemasyarakatan, berbangsa, dan bernegara. Dalam mencapai cita-cita bangsa Indonesia yang adil, makmur, sejahtera lahir batin dunia akhirat. Langkah yang akan kami lakukan dalam memajukan agama di Desa Ringinagung : Membentuk Forum Ta’mir Masjid sebagai sarana komunikasi antara Masjid dan Mushola yang ada di Desa Ringinagung, untuk wadah musyawarah kegiatan agama Islam di Masjid. Memajukan Organisasi Remaja Masjid. Memajukan kegiatan TPQ dengan mengadakan diklat bagi guru TPQ yang difasilitasi dari sumber dana dari APBDes. Untuk membentuk generasi Islam sejak dini. Juga memfasilitasi perkembangan agama non Islam yang ada di Desa Ringinagung.   Tujuan   : Meningkatkan Iman dan Taqwa Kepada Tuhan Yang   Maha Esa Sasaran : Masyarakat Desa Ringinagung Bidang Pemerintahan Desa Dalam menata sistem Pemerintahan Desa yang lebih akuntabel dan bisa dipertanggungjawabkan, ada beberapa langkah yang harus dilakukan : Pemahaman terhadap tupoksi masing-masing Perangkat Desa, dengan banyak membaca dan belajar secara aktif mengikuti diklat yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Magetan dalam hal ini dari Dinas PMD. Membentuk jiwa disiplin terhadap tugas, loyal terhadap tugas masing-masing, loyal terhadap pimpinan serta loyal terhadap masyarakat. Taat pada Peraturan Perundang -Undangan yang ada, utamanya dalam tata kelola system pemerintahan desa dan system tata kelola keuangan desa. Menyusun perdes bersama BPD sebagai penjabaran peraturan di atasnya. Membuat perkades sebagai penjabaran dari Perdes. Menciptakan hubungan yang harmonis dengan Lembaga Desa yang ada : BPD RW, RT PKK LPM POKMAS Karang Taruna Kelompok Tani serta Gapoktan UMKM BUMDes dll Selain itu juga koordinasi dengan Kecamatan selaku pembina Pemerintahan Desa. Renovasi kantor desa dan balai desa. Penataan dan iventarisasi aset desa (untuk meningkatkan PAD Desa)   Tujuan        : Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Sasaran      : Pemerintah Desa, Masyarakat Desa   Ringinagung dan Lembaga Desa. Bidang Pertanian Perbaikan irigasi pertanian. Perbaikan jalan usaha tani. Pengadaan alat pertanian sesuai perkembangan jaman. Membantu koordinasi dengan Dinas Pertanian terhadap kebutuhan pupuk dan bibit. Membuat sumur dalam untuk mencukupi kebutuhan air. Menguatkan organisasi Kelompok Tani yang sudah ada dan berjalan. Menguatkan Koperasi Tani yang sudah ada dan berjalan. Penyuluhan dari Dinas Pertanian.   Tujuan        : Mensejahterakan kaum petani agar semakin   baik. Sasaran      : Masyarakat Petani Desa Ringinagung.   Bidang Perdagangan dan UMKM. Membangkitkan giat usaha masyarakat yang sudah ada dan berjalan : Membentuk Koperasi sebagai badan yang memenuhi modal usaha. Mengadakan diklat untuk pelaku UMKM Mengorganisir pelaku – pelaku UMKM yang masih bersifat jalan sendiri yang akan dimasukkan BUMDes. Perbaikan jalan desa sebagai sarana gerak ekonomi masyarakat. Penataan Pasar Desa. Perbaikan bedak yang rusak. Penertipan pedagang kaki lima dengan adanya retribusi yang jelas. Pembenahan penerangan (listrik) Pembuatan MCK di Pasar Desa. Penyediaan Mushola / Tempat ibadah. Penyediaan lahan parkir dan retribusi parkir yang jelas. Penunjukan penjaga keamanan dan tenaga kebersihan. Mengangkat Kepala Pasar Desa. Kerja sama dengan BUMDes.                   Tujuan        : Peningkatan ekonomi dan PAD                   Sasaran      : Kaum pedagang dan masyarakat Ringinagung.   Bidang Pariwisata Pembenahan wahana embung di desa sebagai wahana wisata. Penyelesaian pembangunan embung desa koordinasi dengan pihak PUPR Magetan. Penataan area sekitar Embung Sari Agung (Warung makan container dan yang ada). Menggiatkan event mancing di embung sebagai sarana menarik pengunjung datang ke Embung Desa. Meratakan tanah Timur Warung agar manfaat untuk giat publik. Dalam hal ini Pemerintah Desa telah menunjuk BUMDes untuk mengelola Wahana Wisata Area Embung Sari Agung. Menata tempat – tempat makam Religi (wisata religi) makam leluhur antara lain. Makam Kyai Tulung Sari di RW 04. Makam Kyai Cangkrang Wojo di RW 02. Makam Eyang Badini di Sepumpungan RW 02. Makam Eyang Tirto Guno di RW 04 Petilasan Secentong (sumber secentong) di RW 01. Dan tempat – tempat leluhur lain yang ada di masing- masing wilayah.   Tujuan :  Memajukan BUMDes Mengembangkan Wisata Kesejahteraan pelaku UMKM yang semakin baik dan masyarakat ringinagung pada umumnya. Peningkatan PAD. Sasaran :  Masyarakat Desa Ringinagung Publik luas.   Bidang Peternakan. Mengembangkan masyarakat peternak dengan fasilitas yang ada di Desa Ringinagung. Pembinaan Kelompok ternak yang sudah ada dan berjalan (peternak kambing), dan selalu dipantau diawasi secara berkala. Koordinasi dengan Dinas Peternakan.           Tujuan   :  Kesejahteraan kaum peternak semakin meningkat. Sasaran :  Masyarakat Ringinagung.   Bidang Pemuda dan Olah Raga. Menguatkan Organisasi kepemudaan dan menggiatkan kegiatan olah raga, pemuda juga masyarakat. Membuat sarana Gedung Olah Raga (GOR). Memfasilitasi kegiatan Pemuda (kreatifitas Pemuda). Menciptakan ekonomi kreatif bagi pemuda.           Tujuan   : Membentuk generasi muda yang kuat dan mandiri.           Sasaran : Pemuda Desa Ringinagung   Bidang Pemberdayaan Perempuan Lebih menguatkan keberadaan organisasi wanita yang selama ini sudah ada. Menguatkan kegiatan TP PKK dan Pokja – Pokjanya. Meningkatkan kesejahteraan kader – kader desa. Memajukan Perpustakaan Desa. Mengoptimalkan Pelayanan kesehatan Ibu dan anak serta pencegahan Stunting.           Tujuan   : Kaum Perempuan untuk lebih maju Kesejahteraan ibu dan anak. Keharmonisan rumah tangga. Sasaran : Kaum Perempuan dan anak-anak. Masyarakat Ringinagung.   Bidang Kesehatan. Peningkatan Pelayanan kesehatan masyarakat. Jalin hubungan yang lebih baik dengan poskesdes, Puskesmas, dan Dinas Kesehatan. Perbaikan Ruang Poskesdes. Penyediaan Mobil Siaga (Ambulance Desa).   Tujuan   :  Meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pencegahan penyakit menular dan penyakit degenerative. Sasaran :  Masyarakat Desa Ringinagung.   Bidang Lingkungan Hidup. Menggiatkan masyarakat untuk sadar menjaga kebersihan lingkungan dan rumah. Kegiatan kerja bakti secara rutin dan terjadwal. Penanganan sampah rumah tangga oleh KSM Bersih Lestari. Penguatan KSM dalam mengangkut dan mengelola sampah rumah tangga. Memberikan fasilitas kendaraan untuk mengangkut sampah. Membuat Tempat Pengelolaan Sampah.   Tujuan   :  Menciptakan lingkungan yang nyaman dan bersih. Sasaran :  Masyarakat Ringinagung.   KEBUDAYAAN Mengorganisir grop kebudayaan yang ada di Desa Ringinagung (Reog, Hadroh, dll) Menguatkan organisasi budaya yang telah ada (Kejawen Agung Lestari Budoyo). Memberikan sarana dan fasilitas sesuai keperluan. Mengagendakan event budaya dengan nama “GREBEG SURO RINGINAGUNG” yang merupakan kegiatan rutin tiap tahun.   Tujuan   :  Mengembangkan seni budaya. Sasaran :  Masyarakat pecinta seni Masyarakat Ringinagung     Demikian Visi Misi Kepala Desa Ringinagung Periode Tahun 2024 s/d Tahun 2029.  Hal- yang tidak tertuang dalam Visi Misi ini akan tertuang dan terencana dalam RPJMDes Tahun 2024 s/d Th 2029 sesuai dengan hasil musdus dan Musdes yang telah dilaksanakan.

ASAL-USUL DESA RINGINAGUNG Ringinagung adalah sebuah desa diwilayah Kec. Magetan dengan batas-batas sebagai berikut: Sebelah Utara : Kelurahan Selosari Sebelah Timur : Kelurahan Magetan Sebelah Selatan : Desa Sumberdukun dan Desa Selopanggung Sebelah Barat : Desa Sambirobyong Desa Ringinagung terdiri dari 5 dukuhan, yakni dukuh Jawar, dukuh Tulung, dukuh Berja, dukuh Dhasun dan dukuh Kwatangan. Dukuh-dukuh tersebut mempunyai ceritera sendiri-sendiri, danmenurut para sesepuh desa setempat dituturkan sebagai berikut:   1.DUKUH JAWAR Yang babad dan cikal bakal dukuh Jawar adalah seorang Kyai bernama H. Panekur Rahman. Beliau berasal dari Demak Jawa Tengah. Kedatangannya di daerah ini untuk menyebarkan agama Islam. Sebagai pemimpin agama Islam, beliau sangat sabar dan kasih sayang kepadapengikutnya. H. Panekur Rahman juga pernah memimpin agama Islam di masjid Klantangan. Dan di sini beliau berusaha membuat daerah ini menjadi pusat pengembangan agama Islam. Namun belum sampai maksud tersebut tercapai, beliau dipanggil kembali ke Demak, jadi cita-citanya, kehendaknya (Jw. sejane) gagal (Jw. wurung, tawar). Akhirmya beliau kembali ke Demak dengan meninggalkan nama daerah ini JAWAR (dari kata se-JA-ne ta – WAR) dan selanjutnya menjadi dukuh Jawar sampai sekarang ini.   2.DUKUH TULUNG Pada jaman dahulu, waktu daerah ini masih berupa semak-semak belukar, dan belum ada penghuninya, datanglah seorang pemuka agama Islam dari Mataram, bernama Kyai Tulungsari. Kedatangan beliau kemari karena dikejar-kejar oleh Kompeni Belanda karena beliau sangat membahayakan terhadap kepentingan dan keamanan Kompeni Belanda. Kyai Tulungsari segera membuat pemukiman di sini dan beliaulah yang cikal bakal daerah ini. Belum sampai sempurna pembenahan daerah ini, Kyai Tulungsari meninggal dunia Dan penghuni setempat sepakat menamakan daerah TULUNG, diambil dari nama KYAI TULUNGSARI. Makam beliau berada di makam sebelah Timur SDN Ringinagung sekarang ini.   3. DUKUH BERJO Yang babad pertama dan cikal bakal daerah ini adalah seorang pendatang dari daerah Wonogiri, Jawa Tengah bernama: Kyai Potrojoyo. Waktu babad daerah ini beliau menemukan sebuah kolam kecil (Jw. sumber) yang jernih airnya dan tidak pernah surut air yang ada di dalamnya. Demikian jernihnya air sumber ini, sehingga penghuni kanan kiri daerah ini berdatangan mengambilnya untuk kebutuhan sehari-hari. Dengan demikian sehari-harian keadaan sumber ini selalu ramai (Jw. rejo). Akhirnya Kyai Potrojoyo menamakan daerah ini BERJO. Dari kata sumBER e, reJO. Dan selanjutnya menjadi dukuh Berjo sampai sekarang ini.   4. DUKUH DASUN Yang babad daerah ini dua orang Kyai, bernama Kyai Cangkrangwojo dan Kyai Bencé Wulung Colegowo. Kedua Kyai tersebut tidak jelas asal-usulnya, hanya diketahui datang dari sebelah barat gunung Lawu. Kedatangan kedua Kyai ini mengembara kemana mana sambil mengajarkan agama Islam kepada penghuni-penghuni daerah yang dilaluinya. Belum lama keduanya bertempat di daerah ini, datanglah dua orang Kyai baru bernama Kyai Tinoguno dan Kyai Kromodrono. Dua orang Kyai baru ini ingin menguasai daerah yang telah diatur oleh Kyai Cangkrangwojo dan Kyai Bencé Wulung Colegowo. Sudah barang tentu kedua Kyai ini mempertahankan daerah yang telah diatur dan dikuasainya. Akhirnya terjadilah perselisihan, Kyai Cangkrangwojo dan Kyai Bence Wulung Colegoge kalah dan meninggal dunia. Kyai Cangkrangwojo dimakamkan di punden Seleter dan Kyai Bencé Wulung Colegowo dimakamkan di makam Pumpungan Kyai Bencé Wulung Colegowo terkenal sebagai seorang yang sakti. Konon pada malam Jum’at tampak sinar terang setinggi pohon pinang memancar dari kubur Kyai Bencé Wulung Colegowo ini. Sedangkan Kyai Titoguno dan Kyai Kromodrono setelah meninggal masing-masing dimakamkan : Kyai Tirtoguno (sebelah Barat dukuh Kauman agak ke Selatan. Tepatnya di sebelah Barat dukuh Donorajan) Sedangkan Kyai Kromodrono dimakamkan di makam Kromodranan (Sebelah Selatan dukuh Dadapan desa Bangsri). Mengapa Kyai Kromodrono dimakamkan di dukuh Dadapan Ketika berselisih dengan Kyai Cangkrangwojo dan Kyai Bencé Wulung Colegowo, mereka juga kena senjata kedua Kyai itu tepat pada perutnya. Dan beberapa saat masih dapat bertahan. Namun lama kelamaan tidak kuat menahan sakitnya. Di suatu tempat di pasar Tulung, mereka berteriak-teriak minta tolong terus berjalan cepat kearah Barat. Sampai di sebelah Barat Dikbud sekarang ini, ususnya terburai, tetapi malah tampak gagah. Dari sini mereka meneruskan perjalanan kearah Barat dan di suatu tempat ususnya banyak yang keluar sehingga kelihatan “blabar”. Akhirnya tempat ini dinamakan Seblabar (sebelah Timur Sumberbeji desa Bangsri). Namun Kyai ini masih dapat berjalan, akhirnya meninggal di dukuh Dadapan. Empat Kyai sebagai pimpinan atau kepala (Jw endhas) ulama, meninggal dunia karena berkelahi di satu tempat (Jw. dhusun). Maka daerah itu dinamakan DASUN. Dari kata en – DHAS – e du SUN. selanjutnya menjadi dukuh Dasun sampai sekarang.   5. DUKUH KWATANGAN Menurut nara lsumber pertikaian antara Kyai Tirtoguno dan Kyai Cangkrangwojo di dukuh Dasun sama-sama kuat. Keduanya menggunakan kekuatan fisik, terutama menggunakan tangan. Karena kedua Kyai ini sama-sama kuat. Maka tempat berselisih itu dinamakan KWATANGAN. Dari kata KUWAT danTANGAN. Dahulu 5 dukuh ini merupakan pemerintahan sendiri-sendiri, dan masing-masing menmiliki lurah (bekel). Kemudian pada masa pemerintahan Belanda, 5 dukuh ini dikasut menjadi satu desa oleh pemerintah Belanda dinamakan desa RINGINAGUNG. Sebab di desa itu dahulu ada sebuah pohon beringin yang sangat besar dan rindang (Jw. ageng, agung). Maka dinamakan desa RINGINAGUNG.   Penguasa Desa Ringinagung Secara berturut-turut yang diketahui adalah: NO NAMA JABATAN MASA JABATAN 1 SETRO TARUNO BEKEL 1885-1906 2 KARTO REDJO BEKEL 1906-1914 3 DJOJO REDJO BEKEL 1914-1944 4 ASMO WIDJOJO KEPALA DESA 1944-1973 5 SARKUN KEPALA DESA 1974-1989 6 SUHERMANTO PJS 1989-1990 7 KARTONO KEPALA DESA 1990-1998 8 SUTOPO KEPALA DESA 1998-2011 9 PURDIYONO KEPALA DESA 2011-2017 10 YULLY BAGUS TRISNAWAN KEPALA DESA 2017-2023 11 TRIYANA KEPALA DESA 2024-SEKARANG