ID Desa
82
Kode Desa
35.20.05.2013
Kecamatan
Kawedanan
Nama Desa
Bogem
Nama Kepala Desa
SUHANCOKO
Kode Pos
63382
Telepon
3514360769
Email
desabogemjaya@gmail.com
Alamat Kantor
Jalan Bhakti Mulya No. 241 Desa Bogem Kecamatan Kawedanan

Membangun Masyarakat Desa Bogem yang Beriman, Berbudaya dan Berdayaguna Menuju Kehidupan yang Aman Tentram, Mandiri, Sejahtera dan Siap Menyongsong Globalisasi


SEJARAH  RINGKAS  DESA  BOGEM

      Dalam jaman penjajahan Belanda dalam tahun 1826 pada waktu Pangeran Diponegoro mengadakakan pemberontakan terhadap pemerintahan Belanda di Jogjakarta, maka diantaranya 3 orang pengikut Pangeran Diponegoro tersebut bernama :

  • Kolomojo
  • Potro
  • Kombang.


     Tiga orang tersebut berasal dari Solo, lantas mereka ke Jawa Timur, yang selanjutnya bertempat tinggal disebelah selatan Sungai Beringin yang dinamakan Segedang, yang kini menjadi sawah bengkok pamong dinamakan sawah bengkok segedang pula.

       Dan menurut bekas-bekasnya yang ada sampai saat ini adalah masih terdapat batu-batuan  atau bata merah yang masih berserakan disawah tersebut, serta beberapa buah lumpang besar yang dibuatnya dari batu yang terletak di sawah Bengkok Kepala Desa.

     Dari tahun ketahun selanlanjutannya ke 3 (tiga) orang tersebut lalu pindah kesebelah utara Sungai Beringin tersebut dan babat lagi untuk perumahan serta meluaskan daerahnya.

        Pada waktu abad-abad tersebut seorang anak dari diantara anaknya ketiga orang tersebut bernama Goplo mengembala hewannya ditanah yang telah menjadi babatan itu, telah menemukan sebuah Bogeman berwujud Kendil Mas yang berisi emas, tetapi emas tersebut telah rusak,dan Bogeman tersebut terletak dibawah pohon asam besar, yang dikatakan sesepuh tepatnya di dukuh Ledok selanjutnya tempat tersebut dinamakan Asem Bogem, yang lazim kini masih disebut juga Sembogem yang akhirnya kini seluruh desa tersebut dinamakan Desa Bogem.

      Ketiga orang tersebut , Kolomojo, Potro, dan Kombang, merupakan orang yg punya kelebihan atau juga kita sebut kesaktian dikala masih hidupnya diantaranya Kolomojo punya kesaktian, jika seseorang mengalami sakit, kecelakaan berat, sakit keras, meninggal dunia belum waktunya, kebanyakan masih hidup jika mendapat pertolongan dari Kolomojo, istilahnya pada waktu itu disebut ( sambung umur), adapun diantara ketiga orang tersebut yang tertua adalah Potro, maka Potro inilah yang ditunjuk dan diangkat menjadi Kepala Desa Bogem yang pertama kira-kira dalam tahun 1828.

    Lama kelamaan dalam tahun 1839 kepala desa diganti dengan anaknya Kromonggolo kepernah anak laki-laki dari potro tersebut.Dalam tahun 1840 kepala desa yang 3 (tiga) diganti dengan anaknya Kromoggolo nama Tomedjo hingga tahun 1862.

         Kemudian dalam tahun 1862 kepala desa yang ke IV ( empat ) dijabad oleh anak menantu dari Kromonggolo hingga tahun 1892. Selanjutanya dalam tahun 1892 kepala desa yang ke 5  ( lima) dijabat oleh Nojodrono  dari Kombang hingga tahun 1901.

        Dalam tahun 1901 kepala desa diganti oleh Setrodimedjo dengan cara pilihan (tok-tok glatok) turun dari Potro Djojo hingga tahun1933. (kepala desa yang ke VI) karena sudah tua lalu dipensiun.

        Kepala desa yang ke 7 adalah nama Resodimedjo tahun 1933 selama 35 hari dipecat dengan tidak hormat, karena tersangkut dalam perkara perampokan, yang selajutnya kepala desa diwakili oleh Kamituwo Kongsodjimin selama 1 tahun.

          Tersangkutnya dalam perkara kejahatan kepala desa yang ke 7 tersebut karena dalam tahun tersebut desa Bogem telah merupakan sarang penjahat yang ada hubungan dengan penjahat yang ulung bernama Koeslan, samin, Sardi dari desa Kepuhrejo dan duyung kecamatan Takeran.

      Bagi masyarakat atau penduduk mata pencaharian dengan cara nyikar dan pelancongan, sehingga dalam bidang pertanian tidak diperhatikan, dan jumlah penduduk pada waktu itu baru kurang lebih 597 jiwa.

        Kemudian dalam tahun 1934 diadakan pilihan kepala desa yang ke V yang terpilih adalah martosoemo, masa jabatan martosoemo habis lalu digantikan sdr. Sumihardjo dan itupun juga diadakan pilihan susunan kepala desa Bogem.

        Dalam pemerintahan desa Bogem sangatlah perlu kiranya di catat untuk kita kenang dan perlu kita tuangkan dalam catatan buku sejarah awal mulanya desa Bogem, adapun susunan kepala desa sampai saat ini adalah sebagai berikut :

         Dalam alam kemerdekaan setelah diproklamirkan RI Tanggal, 17 Agustus 1945 kepala desa masih dijabat oleh kepala desa Martoseomo dan dengan berdirinya dewan desa maka terjadilah pendobrakan terhadap Martoseomo tersebut yang dipimpin oleh bekas Kepala Desa yang ke VI Resodimedjo karena tertuduh karena melakukan penyelewengan sawah gogolan dengan cara mengurangi dan diberikan kepada pamong desa Jogoboyo wososiman.

      Perbuatan ini adalah kepala desa Martoseomo tidak tahu menahu, hanya perbuatan yang dilakukan oleh Wososiman dengan menggunakan cariknya.

           Oleh karena itu kemudian oleh Martoseomo minta berhenti dengan hormat dari jabutan kepala desa dari pada banyak timbul perpecahan, sebab bagi Resodimedjo cs. Memang menghendaki gantinya kepala desa.