ID Desa
41
Kode Desa
35.20.02.2007
Kecamatan
Parang
Nama Desa
Ngaglik
Nama Kepala Desa
PARNO
Kode Pos
63371
Telepon
0
Email
desangaglik12345@gmail.com
Alamat Kantor
Jalan Raya Parang - Poncol Km 2 Kodepos 63371

VISI :

Terwujudnya pelayanan publik yang transparan,  akuntabilitas,  menuju masyarakat Desa Ngaglik yang tentram, maju, makmur, berkeadilan dan religius.

MISI :

  1. Melanjutkan program-program Pemerintah Desa Ngaglik periode lalu, sebagaimana tercantum dalam dokumen RPJMDes Desa Ngaglik.
  2. Pemberdayaan semua potensi yang ada di masyarakat, meliputi:
  3. Pemberdayaan SDM(melalui kegiatan pemuda dan karang taruna)
  4. Pemberdayaan ekonomi kerakyatan
  5. Menciptakan kondisi masyarakat Desa Ngaglik yang aman, tertib, dan rukun dalam kehidupan bermasyarakat dengan berpegang pada prinsip-prinsip yaitu:
  6. Duduk sama rendah berdiri sama tinggi
  7. Ringan sama dijinjing berat sama dipikul
  8. Optimalisasi penyelenggaraan Pemerintah Desa Ngaglik yang meliputi:
  9. Penyelenggaraan pemerintahan yang transparan dan akuntabel
  10. Pelayanan kepada masyarakat yang prima yaitu cepat, tepat, dan benar
  11. Pelaksanaan pembangunan yang berkesinambungan dan mengedepankan partisipasi dan gotong royong masyarakat.
  12. Meningkatkan sumber daya manusia yg berkualitas melalui remaja masjid, santriwan dan santriwati dan mendorong kemakmuran masjid dan tempat-tempat ibadah.
  13. Memberi intensif atau tunjangan pada guru atau ustadz pada lembaga pendidikan TPA, PAUD.

Dari hasil penelusuran ke masyarakat tidak dapat diperkirakan kapan awal  terbentuknya Desa Ngaglik

Namun asal kata Desa Ngaglik,  dapat ditelusuri dari berbagai nara sumber, bahwa nama desa ini diambil dari Bahasa Jawa yaitu : “Oglak Oglik” . Menurut cerita beberapa masyarakat desa bahwa dahulu di desa ini ada seseorang tua / sesepuh yang sangat disegani karena kesaktiannya dan suka menolong orang lain. Adapun orang tua tersebut berasal dari seelah utara desa ini yaitu daerah Plosorejo, dan ingin sekali membuat padepokan di dekat Gunung Blego. Karena pada waktu itu jalan dari Plosorejo ke Gunung Blego massih hutan, maka orang tua tersebut melihat lokasi Blego hampir tidak jadi / awang – awangen. Maka dari itu orang tua tersebut menyebut daerah yang untuk memulai perjalanannya ke Gunung Blego di beri nama Gemawang.

Setelah itu sesepuh tersebut melanjutkan perjalanan sambil membabat hutan dan diikutioleh pengikutnya. Dan selang beberapa hari sampailah di pinggir Sungai Tlatak yang disitu juga sebagai makam RADEN ROJO WILOYO (yang pada saat ini oleh masyarakat disebut Punden Tlatak). Karena terhalang sungai maka orang tua tersebut dan pengikutnya berhenti tidak jadi pergi ke Gunung Blego dan berteduh dibawah pohon Nangka sambil berpegangan pada pohon tersebut.

Karena pohon Nangka tersebut tempatnya di pinggir sungai dan tidak mudah roboh walaupun diterjang angi. Maka orang tua tersebut berkata “ Iki kok ono wit nongko neng pinggir jurang oglak ogik tur kenek kanggo  ngiyop “. Maka dari itu orang tua tersebut berkata pada pengikutnya besuk kalau jaman sudah ramai maka daerah ini dinamakan NGAGLIK.